Buat kalian yang mengikuti pertandingan IEL University Series 2019, pasti tidak asing dengan nama para IEL Stars yang sempat naik daun. Nah, gimana sih kabar mereka setelah IEL season 1? Penasaran? Simak wawancara dengan beberapa mantan IEL Stars berikut.
1. Jessica (FML) “Aku cinta FML…”
Jessica Ndewa atau yang dikenal dengan nick FML, mahasiswa Universitas Kristen Petra (UKP) jurusan Arsitektur ini sempat viral jelang Group Stage IEL season 1 lalu. Walau pernah terpikir olehnya untuk mencoba menjadi influencer esports sebelumnya, ia tidak menyangka akan viral saat Group Stage lalu.
Bagi yang belum tahu, FML sedang membesarkan youtube channelnya loh!
“Belum ada rencana ke depannya, belum terpikir juga menjadi pro player. Cuma akan ikutan turnamen for fun, terus bermain game dan berharap bisa entertain people di youtube,” ujarnya.
Walaupun sibuk membuat konten youtube, FML tak pernah lupa untuk tetap fokus kuliah.
2. Jessica Evelyne “Gamer Cantik Dota 2”
Kalau Jessica yang satu ini pasti namanya sudah tak asing lagi di dunia esports Indonesia. Selain cantik, Jessica juga jago banget dalam permainan Dota 2. Sudah lama senang dengan dunia kompetetif esports, ia sejak awal memang tertarik ingin mengikuti IEL season 1.
“Wanita yang ikut serta dalam kompetetif (esports) kan gak banyak, jadi pengen nampilin yang terbaik aja,” jelasnya.
Selain sibuk kuliah, ternyata Jessica sedang mempersiapkan timnya untuk menyambut IEL season berikutnya! Kabarnya Jessica sedang mencari tim baru untuk IEL nanti, dirinya juga sudah siap untuk menjuarai IEL.
Ia berharap bahwa esports dapat semakin berkembang dan tidak dipandang sebelah mata oleh orang karena bermain game bukanlah hal yang negatif.
3. Marco “Sang Lord Marco”
IEL Star Marco |
Bermula dari bangku mie ayam, nama Marco banyak disebut para penonton IEL melalui chat maupun kolom komentar. Marco sudah lama ingin menjadi seorang yang dibanggakan orang tua. Ia ingin membuktikan bahwa nge-game bukan berarti tidak punya masa depan. Itulah alas an mengapa Marco memutuskan untuk mengikuti turnamen IEL season lalu.
Walau selama Group Stage sering terkena roasting dari salah satu pasangan caster terlucu Coki Pardede dan Tretan Muslim, Marco tetap enjoy saja dan malah membalas lawakan tersebut.
“Bangga atau tidak, yang pasti rasa yang di alami ini cukup dijalani saja dan jangan takut untuk maju. Pengalaman akan mengajarkan semuanya,” tutur Marco.
“Udinus will come back dengan pemain pemain sangarnya. Persiapannya perbanyak konsumsi mie ayam Bu Dewi dekat kampus udinus biar bisa fokus,” jawabnya saat ditanya mengenai IEL season berikutnya. Saat ini Marco sedang sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya dan tentu saja sembari berlatih Dota 2.
4. Evan Arnoldi “Shadow Shaman legendaris dari UI”
Terkenal dengan jurus jitu yang diakuinya sebagai strategi melindungi teman, alhasil membuatnya menjadi sorotan saat Group Stage IEL Jabodetabek.
“Nggak terlalu menyangka akan viral sih, momen saat saya mengurung teman itu tidak terlalu menjadi masalah di game tersebut yang sudah bisa dikatakan selesai karena ketertinggalan skor yang cukup jauh,” ujar Evan, yang saat ini sedang sibuk bekerja part-time, sembari kuliah mengerjakan tugas akhir.
Evan sendiri awalnya tidak terlalu tertarik mengikuti kompetisi dikarenakan saat itu ia sedang mengikuti pertukaran pelajar di Jepang selama 6 bulan. Namun karena antusiasme rekan satu tim, ia termotivasi untuk latihan dan serius mengikuti IEL.
“Semoga antusiasme masyarakat bertambah banyak, dan juga pemerintah dapat terus mendukung perkembangan esports,” ujar Evan.
“Jangan naikin hex sebelum level 9/Aether lens, jangan kurung teman sendiri kecuali temannya sedikit annoying,” jelasnya sebagai tips menggunakan hero ‘Shadow Shaman’.
Ternyata keempat IEL Stars adalah panutan pemain esports yang luar biasa! Walau masih menjalani kewajiban menjadi mahasiswa, mereka juga terus mengejar karirnya di dunia esports.
Kalian juga jangan mau kalah! Mungkin di season selanjutnya kalianlah yang akan menjadi IEL Stars viral berikutnya!