Esports merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia saat ini. Konsekuensinya, banyak orang mulai terrtarik terjun kedalamnya. Gaji besar dan karier cemerlang menjadi daya tarik dunia ini. Beberapa pekerjaan tersedia diantaranya menjadi pemain profesional, pelatih, caster hingga analis.
Pada Campus Seminar IEL University Series di Universitas Bunda Mulia (UBM), Kampus Alam Sutera, Rabu (28/3), Kido, pemain profesional tim Louvre mengatakan jika berkarier di dunia esport Indonesia cukup menjanjikan. Ditanya terkait penghasilan yang bisa diterima, Kido mengatakan sangat cukup untuk menutup biaya hidup sehari-hari. "Bisa dibilang setara dengan gaji manager, lah," ujarnya.
Di acara yang sama, Farand Koala, pelatih tim Rex Regum Qeon (RRQ) mengatakan jika industri esports Indonesia semakin dewasa. Dari kompetisi dan turnamen esports, pemain dan tim bisa mendapatkan ratusan hingga miliaran rupiah.
Tak hanya menjadi pro player saja yang penghasilannya menjanjikan, gaji coach pun tak kalah menyilaukan. "Coach gajinya diatas pemain, dengan pembuktian kalo dia pantas menjadi coach," ujar Farand Koala menambahkan.
Meskipun harus puas berkemas lebih dulu sebelum sempat mencicipi bangku final, para atlet Mobile Legend: Bang Bang (MLBB) dan DOTA 2 UBM tetap bangga karena bisa berlaga di IEL University Series 2019. Tak hanya itu, bahkan dua atletnya yakni Kenny dan Rian sudah dilirik tim esports kenamaan Indonesia.
Melihat prestasi ini, pihak UBM akan terus mendukung ekosistem esports dikampusnya dengan membuat UKM esports. "Semoga kedepannya bisa ada UKM esports disini (UBM). Semoga esports bisa juga jadi peluang karier, karena di generasi milenial semuanya sudah berubah ke digital hingga berkembang ke arah esports, " kata Miss Christine, perwakilan dosen UBM.
Artikel ini hasil kerjasama antara esportsleague.id dengan Razer dan Air Asia